Thursday, March 23, 2006

Dilema aparat di Indonesia

Sudah menjadi pengetahuan umum (bukan rahasia umum) bahwa negaraku terinta ini terlalu banyak memiliki oknum aparat yang nggregetin mulai dari level paling bawah sampai paling atas. Saking banyaknya oknum aparat ga bener tersebut, aparat lain yang banting tulang melakukan tugasnya dengan jujur dan penuh komitmen jadi tidak terlihat perannya. Entah karena kurangnya publikasi mengenai mereka atau emang kuantitasnya yang kalah jauh dibanding dengan kelompok yang nggregetin tadi itu.

Kompas hari ini (23 Maret 2006) menampilkan 2 kelompok tersebut di atas. Frontpage, tepat di bawah berita utama terdapat berita 2 kolom dengan judul "Empat Anggota Brimob Dalangi Perampokan". Kayanya ini udah bukan menjadi berita asing lagi bagi kita kan ....

Di halaman ketiga, "Miliaran Rupiah dibagi-bagi", kembali oleh para oknum aparat ba****t itu. Bukannya dibagi-bagi ke rakyat tapi buat kroni-kroninya sendiri. Masih di halaman tiga, "Ajun Komisaris Sup Diperiksa secara Intensif" berkenaan dengan kasus pemerasan.

Halaman 7 menampilkan karikatur seorang berbaju safari tengah ngorok dengan khidmad di kursi kulit nan empuk dengan mikrofon bertangkai panjang tepat di depan mulutnya. Judul tulisannya "Wakil Rakyat, Manusia Setengah Dewa?". Kayanya mereka emang cuman mewakili rakyat buat ngorok dan ngabisin duit negara.

Di halaman 26, 4 petugas Bea dan Cukai ditahan karena terlibat penyelundupan motor gede. Headline halaman itu sendiri berjudul "Pegawai Provinsi Ditangkap" diduga menipu 12 CPNS di Banten. Dan masih ajah orang-orang tertipu tadi adalah mereka yang berharap bisa diterima jadi PNS dengan menyetorkan uang suap antar 20 sampai 40 juta.

GUOBLOK!!!

Orientasi orang-orang seperti ini kalo sudah diterima adalah Break Event Point, balik modal. Abis itu cari untung. Maka tidak akan pernah pupuslah rantai kaderisasi pejabat/aparat bobrok di negeri ini.

Sepertinya Kompas masih memiliki berita mengenai ulah para aparat/pejabat brengsek itu di halaman berikutnya. Anggota Polri yang gugur akibat kerusuhan di Abepura beberapa hari lalu seakan terlupakan begitu saja digantikan oleh berita teman-temannya yang ga bener itu.

Phew ... kayanya perlu di oursource ajah kali yah plus dilakukan audit internasional secara rutin :D

No comments: