Wednesday, April 26, 2006

Farewell Mr. Premiership


Buat pecinta bola, terutama liga Inggris, pasti tidak ada yang tidak kenal dengan pemain yang satu ini. Alan Shearer, yang biasa dijuluki sebagai "Big Al".
Alan Shearer, lahir tanggal 13 Agustus 1970 di Gosforth, Newcastle. Sepanjang kariri profesionalnya di Premier League tahun 1988-2006 dia telah membela Southampton, Blackburn Rovers dan Newcastle United serta bermain di lebih dari 500 pertandingan.

Shearer remaja pernah ditolak Newcastle selepas dari klub sepakbola Wallsend Boys (Robbie Eliot dan Michael Carrick juga alumni dari ini). Namun dia kemudian bergabung ke Southampton. Diturunkan sebagai pemain pengganti saat melawan Chelsea tahun 1988. Sebulan kemudian dia memulai debut sebenarnya. Bermain penuh saat menjamu Arsenal, Shearer mencetak hat-trick. Saat itu dia menjadi pemain termuda yang pernah menciptakan hat-trick. Umurnya saat itu 17 tahun 8 bulan, mengaahkan rekor legenda Inggis, Jimmy Greaves. Sayangnya penampilan di Southampton terbilang tidak menggembirakan. Musim 1988/89 - 1990/91 hanya 7 gol dari 72 penampilan. Musim 91/92 Shearer mencetak 13 gol dari 41 penampilan yang merupakan musim terakhirnya di Southampton dengan total 23 gol selama 4 tahun.

Tahun 1992, Shearer bergabung ke Blackburn Rovers dengan nilai £3.6 juta. Dia menolak tawaran Manchester United saat itu. Keputuan yang bikin sebel pendukung fanatik Red Devils hingga saat ini. Di sinilah keistimewaan Shearer mulai terlihat. Dari 21 penampilan di musim pertamanya dengan Rovers, Shearer mencetak 16 gol. Selama 3 tahun berikutnya, Shearer selalu mencetak lebih dari 30 gol setiap musimnya untuk Blackburn Rovers. Bersama Chris Sutton, Shearer menjadi kunci sukses Rovers sewaktu merebut gelar juara Premier League tahun 1994-95 dari MU dengan selisih nilai hanya 1 poin. Gelar yang dinantikan selama 81 tahun. Tahun itu juga Shearer mendapatkan perhargaan PFA Players' Player of the Year. Mungkin satu-satunya pemain Blackburn yang pernah meraih gelar itu hingga saat ini. Dari sekitar 138 penampilannya, Shearer telah mencetak 112 gol untuk Rovers.

Setelah Euro 96, MU kembali berusaha untuk meminang Alan Shearer yang kembali ditolaknya. Begitu juga dengan tawaran dari Liverpool, Arsenal, Everton, Inter Milan, Juventus dan Barcelona. Shearer menjadi pemain termahal di dunia saat itu, sewaktu klub dari kota kelahirannya, Newcastle United, mengeluarkan £15 juta untuk membawanya ke St. James Park. Di musim pertamanya, Shearer langsung menggebrak dengan 25 gol dari 31 penampilan. Namun sayang pada tahun 1997, dia menderita cedera ligamen yang parah. Musim itu Shearer hanya tampil 17 kali dengan 2 gol. Namun tahun itu Shearer kembali mendapatkan penghargaan PFA Players' Player of the Year. Setelah Euro 2000, Shearer mengundurkan diri dari sepakbola internasional. Bersama timnas Inggris dia telah mempunyai 63 caps dengan 30 gol.

Alan Shearer telah menjadi legenda Newcastle United. Dia adalah top skor The Toon saat ini mengalahkan pendahulunya, Jackie Milburn. Karena cedera lutut waktu The Toon mengempaskan Sunderland 4-1 tanggal 17 April 2006, Shearer tidak dapat bermain di 3 pertandingan sisa musim ini. Shearer telah mencetak golnya yang ke-206 pada pertandingan itu. Shearer tercatat sebagai pencetak gol terbanyak kelima Liga Inggris sepanjang masa setelah Jimmy Greaves, Steve Bloomer, Dixie Dean dan Gordon Hogson. Berkaitan dengan cederanya itu pula, Shearer menyatakan pensiun total dan mengundurkan diri sebagai pemain bola professional pada tanggal 22 April 2006.

Tanggal 11 Mei 2006 nanti rencananya akan diadakan pertandingan perpisahan untuk Shearer di markas Newclastle United, St. James Park. Newcastle akan melawan Celtic dari Skotlandia.
Dengan segala kehebatannya itu, hanya satu yang mungkin menjadi penyesalan Shearer yaitu tidak dapat mempersembahkan gelar juara Premier League untuk tim pujaan semasa kecilnya itu.

Farewell Mr. Premiership

Tuesday, April 25, 2006

Graduation Day

Setelah sekian lama berkutat ma perkuliahan, bersusah payah mengejar waktu dari Kuningan - Salemba - Ciledug. Pernah di todong di 620 sepulang dari Salemba, ngelawan sampe berdarah-darah. Diberhentiin polisi dari motor di depan Menara Imperium dengan alasan pengeledahan narkoba, sementara puluhan motor lain di biarkan lewat (d**n, wht me?). Bolpoin parker gue ditanya bisa nembak ga? (kebanyakan nonton jems bon kali) Setelah melihat dompet isi KTm dan duit 15 ribu pecahan ribuan akhirnya saya dilepas juga. Nyaris basah kuyup kehujanan sampe kampus n dosen ternyata ga hadir :D De el el, de el el. Akhirnya segala suka duka itu terselesaikan juga.
Hari ini saya diwisuda sebagai Sarjana Komputer di JHCC. Thanks to everybody who supported me. Pak Adi Widjaya, Mbak Wati, Mbak Mur, Adi, para dosen, Pak Mardi yang membimbing tugas akhir, teman-teman seperjuangan. Geng knalpot Mas Pur, Bayu, Rony, Rendra. Geng encrypt Jim dan Asep kemudian Rudi yang selalu barengan kalo ke Ciledug.
We did it !!! :)
Dah ah, mo berangkat ke JHCC ... :)

Sunday, April 16, 2006

Kereta api .....

"Naik kereta api, Tut.. Tut.. Tut.. Siapa hendak turut?
Ke Bandung, Surabaya.. bolehlah naik dengan naik percuma..
Ayo kawanku lekas naik.. keretaku tak berhenti lama
"

Itu lagu anak-anak yang cukup ngetren sewaktu saya masih TK. Kayanya seru dan nyaman banget yah naek kereta api itu? Hehehehehe, emang seru. Gimana tidak, di kereta api kamu bisa ketemu berbagai hal, mulai dari cewek cakep teman seperjalanan satu kereta sampe dengan kambing kalo kamu sedang beruntung :) Belum lagi para aktivis copet, jambret, penodong hingga anak-anak sekolah yang ekstra kurikuler magang jadi preman dalam gerbong kereta.

Buset, gimana mo aman kalo begitu ?
Well disitu serunya, jangan pernah mengharap rasa aman dan nyaman kalo menggunakan transportasi publik di Indonesia, pa lagi yang kelas ekonomi. Never.
Kenyamanan dan keamanan adalah hal yang amat sangat langka. Jadi cukuplah berharap kamu sampai ditujuan dengan selamat, kalo bisa ontime tanpa kehilangan apapun itu adalah megabonus yang bisa kamu dapatkan.

Itu baru di dalam gerbong kereta. Infrastrukturnya sendiri pun sudah tidak menjamin. Jalur kereta banyak yang berada di tengah perkampungan padat. Belum lagi rel kereta masuk jalur banjir seperti di Semarang. Jadi naek kereta jalur pantura Jakarta-Surabaya ga ada salahnya kalo kamu bawa pelampung juga. Yah karena sepertinya yang berwenang untuk urusan ini lebih senang meneruskan jalur kereta yang dirintis sejak jaman Belanda daripada berinovasi banyak untuk membuat jalur yang lebih save. Inivestasi mahal? Jelas, kalo mo murah pake ajah gerobak. Tapi duit investasi kalo "dibelanjakan" dengan benar sesuai dgn seharusnya pasti ga akan kerasa mahal kan? Ah soal mahalnya biaya "belanja-belanja" ini sudah menjadi pengetahuan dasar wajib di negara ini. Sayangnya para pejabat pintar itu terlalu pintar untuk bekerja. Saking pintarnya berteori mereka sampa ga tau harus mengerjakan apa untuk mewujudkan teori itu ?

And it happen again. Satu bukti lagi betapa carut marutnya perkereta apian di Indonesia ini.
Tanggal 14 April 2006, terjadi tabrakan kereta api di Serdang Bedagai, Sumatra Utara. 2 tewas
Tanggal 15 April 2006, KA Sembrani (kereta eksekutif neh) nyeruduk KA Kertajaya (kereta ekonomi) di Purwodadi, Jawa Tengah. Sedikitnya 13 orang tewas.

Kecelakaan kereta terjad nyaris tiap tahun dan sepertinya tidak ada improvement yang berarti untuk itu. Kecuali improvement penambahan jumlah kecelakaan kali. Bintaro ajah paling tidak sudah terjadi 2 kecelakaan besar. Tahun 1987 dengan korban sekitar 100 orang tewas (sampe diangkat jadi film Tragedi Bintaro) dan tahun 2004 (bisa jadi Tragedi Bintaro II tuh kalo perfilman nasional secerah dulu). Masih deket2 bintaro, awal maret tahun ini di Kebayoran Lama, ada atap kereta ambruk dan tiang penyangga kabel listrik rubuh. Atap kereta sampe rubuh? Kaya atap SD ajah..

Kalo mo flashback ... hmm. Tahun 2001 yang sangat heboh waktu KA Empu Jaya dari Jakarta neruduk KA Gaya Baru Selatan Malam dari Surabaya. 30 orang tewas

Dan kalau sudah begini, para kambing hitamlah yang diajukan ke meja sidang. Orang pinter ga mungkin salah toh ? Jadi para pelayan masyarakat sesungguhnya seperti penjaga pintu lintasan, masinis, asisten masinis dan teman-temannya yang menjadi tumbal. Manajemen KAI kayanya ga ada komitmen untuk menjamin kenyamana apa lagi kenyamanan penumpangnya. Dan hal itu muncul karena kinerja yang buruk, tidak adanya pengawasan serta manajemen perusahaan yang buruk.

Kalo kaya gini, berapa puluh tahun lagi kita harus menunggu untuk punya Shinkansen... ?
Mengutip dari wikipedia bahwa ketepatan waktu Shinkansen pada tahun 2003 adalah 6 detik dari waktu yang dijadwakan. Waktu tersebut sudah termasuk seluruh kesalahan alami dan manusia dan dihitung dari seluruh 160.000 perjalanan yang dijalani oleh Shinkansen.