Thursday, June 22, 2006

Worl Cup 2006, Day #13. Final Group C & D

Portugal 2 - 1 Meksiko


Belanda 0 - 0 Argentina


Sori banget ga sempat nulis reportase karena sibuk mindahin data dari Asus putih tersayang ke T30 kantor yang nyebelin ... Mo pasang Ubuntu di Asus :) Tapi yang jelas game Porto vs Meksiko lebih menarik dibanding grup C antara Belanda - Argentina.

Portugal vs Belanda
Argentina vs Meksiko

Wednesday, June 21, 2006

World Cup 2006, Day #12. Final Group A & B

Ekuador 0 - 3 Jerman
Siapa bilang angka 4 adalah angka buruk, angka mati, angka sial ? Tanyalah pada Miroslav Klose.
Klose mencetak gol ke gawang Ekuador menit 4 dan 44. Total golnya kali ini 4. Dan 4 gol itu menjadikannya topskor sementara. Gol pertama Klose juga menjadi gol tercepat ke-4 di piala dunia kali ini. Dia juga menjadi pencetak gol terbanyak ke-4 di final piala dunia bagi tim Jerman dengan 9 gol bersama Uwe Seeler dan Karl-Heinz Rummenigge.


Tampil di final Piala Dunia 2x emang beda dengan menjadi juara Piala Dunia 3x. Itulah yang terjadi di pertandingan terakhir grup A. Menguasai ball possesion selama babak pertama, Ekuador justru kebobolan lebih dulu. Memanfaatkan umpan Schweinsteiger, Klose membobol gawang Mora dari jarak dekat.

Kedua tim sepertinya bermain terlalu berhati-hati. Mungkin karena keduanya sudah 100% lolos ke babak berikutnya, mereka menjaga jangan sampai ada pemain yang cedera atau menambah koleksi kartu kuningnya. Menit 44, kiper dan bek Ekuador salah antisipasi bola chip dari Ballack. Klose berhasil mencuri bola dan mencetak gol ke-4 nya.

Babak kedua sepertinya mental Ekuador mulai menurun. Serangannya tidak sebagus babak pertama. Kordinasi lapangan tengahnya malah terlihat agak berantakan. Unggul 2 gola membuat Jerman bermain lebih terbuka. Tidak seperti babak pertama yang lebih mengandalkan counter attack.

Namun gol ketiga justru lahir dari counter attack itu sendiri :D Schneider melakukan sprint dari sisi kiri pertahanan Ekuador dan melakukan crossing dari luar kotak penalti. Lukas Podolski menyelesaikannya dengan baik. 0-3 untuk Jerman.
Wasit hanya mengeluarkan 2 kartu kuning pada pertandingan ini untuk Valencia dan Borowski. Sepertinya pertandingan dengan jumlah kartu kuning paling sedikit di piala dunia 2006. CMIIW

Swedia 2 - 2 Inggris
Partai terakhir di grup B ini semestinya menjadi seru Karena yang kalah akan bertemu Jerman di babak kedua. Namun Inggris kembali tampil memble. Walau mendominasi di babak pertama, tapi mereka sama sekali tidak menjanjikan. Bahkan bertemu Ekuador nanti mereka akan kesulitan.

Rooney tampil sebagai starter kali ini sedangkan Gerrard di bangku cadangan. Menit ke-4 Owen harus diangkut keluar lapangan karena cedera serius. Sepertinya ini akan menjadi pertandingan terakhirnya di piala dunia 2006. Lebih dari 5 kesempatan diciptakan Lampard, Rooney, Joe Cole dan Beckham namun semuanya gagal menuai hasil.

Kebuntuan pecah di menit 34 melalui Joe Cole. Setelah mengontrol bola sekali dengan dadanya, mantan pemain West Ham ini menembak bola dari jarak 25 meter yang tidak dapat dijangkau kiper Swedia. Kedudukan 0-1 untuk Inggris bertahan hingga babak pertama usai.
Di babak kedua Swedia berhasil menyamakan kedudukan. Berawal dari sebuah sepak pojok, Marcus Allback berhasil menyundul bola ke gawang Paul Robinson. Swedia ganti mendominasi pasca gol tersebut.

Kalah di lapangan tengah membuat Eriksson merubah taktik. Hanya meninggalkan Crouch di depan, Sven menarik keluar Rooney di menit 69 dan menggantikannya dengan Steven Gerrard. Dan Stevie G mencetak golnya yang ke-dua di piala dunia pada menit 86. Bukan dengan tendangan cannonball, kali ini lewat sebuah heading memanfaatkan crossing Joe Cole. Sangat jarang melihat kapten Liverpool itu mencetak gol lewat heading.

Kemenangan Inggris tidak berlangsung lama. Menit 90, Henrik Larsson menyamakan kedudukan. Mantan striker Barcelona ini berhasil mencetak golnya di piala dunia setelah 12 tahun penantian setelah gol pertamanya di Amerika 1994.

Catatan:
Gol Allback adalah gol ke-2000 dalam sejarah piala dunia
Lampard adalah pemain yang mempunyai jumlah tembakan terbanyak (18) dalam final piala dunia kali ini.
Inggris masih berlum pernah bisa mengalahkan Swedia sejak 1968
Pergantian Owen dengan Crouch di babak pertama menjadi pergantian pemain tercepat di piala dunia.

Round of 16
Jerman vs Swedia
Inggris vs Ekuador

Tuesday, June 20, 2006

World Cup 2006, Day #11

Togo 0 - 2 Swiss
Swiss membuat Perancis kini dalam posisi mengenaskan. Frei menjebol gawang Togo di menit 16 menyelesaikan kerjasama apik Magna dan Barnetta. Kedudukan 1-0 bertahan hingga babak pertama berakhir.
Togo sepertinya hanya mikirin minta bonus saja tapi tidak mikirin penampilan mereka. Seakan tidak ada kebanggan nasional buat para pemainnya. Tuntutan bonus US$200.000 per-permain benar-benar kelewatan mengingat pendapat perkapita mereka hanya US$1.700. Keharusan untuk memenangkan pertandingan ini supaya membuka peluang lolos kebabak berikutnya ternyata tidak dilakoni dengan baik.
Gol Barnetta di menit 88 mengharuskan Adebayor dkk untung pulang kampung. Swiss menang 2-0 sekaligus memimpin grup G karena unggul selisih gol atas Korea Selatan. Perancis dalam bahaya. Mereka harus menang besar supaya bisa lolos ke 16 besar jika Swiss dan Korea Selatan bermain imbang.
Tapi melihat tingkah tim Togo seperti itu, Perancis cukup "nyumbang" bonus ajah buat mereka, pasti deh bisa menang besar (emangnya di sini? heheheh)


Spanyol 3 - 1 Tunisia
Spanyol kembali memetik kemenangan dan mengamankan satu tempat di babak 16 besar. Namun walau begitu, tim negeri Matador ini sempat kelabakan saat Mnari justru membobol gawang mereka duluan di menit 12. Usaha Spanyol untuk menyamakan kedudukan gagal hingga babak pertama usai. Spanyol mendapatkan kartu kuning pertamanya saat Carlos Puyol menjatuhkan Trabelsi di luar kotak penalti. 2 peluang yang didapat Xabi Alonso juga gagal membuahkan gol
Babak kedua Aragones melakukan perubahan mencolok. Senna dan Luis Garcia langsung digantikan Raul dan Cesc Fabregas. Spanyol bermain lebih menyerang. Menit 56, David Villa digantikan Joaquin. Spanyol berubah taktik menjadi 4-4-2 dengan nemempatkan Raul dan Torres di depan.
Menit 71 melalui crossing Joaquin dari sisi kanan, Torres memberikan bola kepada Fabregas. Tembakan gelandang Arsenal itu dapat dimentahkan kiper Tunisia. Namun bola justru terpantul ke Raul yang langsung menjebol gawang Boumnijel.
5 menit kemudian, Fabregas kembali unjuk gigi. Lewat sebuah umpan terobosan, Fabregas memberi Torres assist untuk membawa Spanyol unggul 2-0 di menit 76. Di akhir babak kedua, Torres nyaris membuat Spanyol unggul 3-1. Walau sudah berhadapan dengan kiper, namun tendangannya dapat diblok. Semenit kemudia, striker Atletico Madrid ini dijatuhkan dikotak penalti. Tendangan penalti yang diambilnya sendiri selain membuat Spanyol menang 3-1, tapi juga mencatatkan namanya sebagai topskor sementara dengan 3 gol. Xabi Alonso dipilih menjadi Man of the Match
Dengan kemenangan ini, Spanyol tercatat 24x tak terkalahkan di pertandingan Internasional. Terakhir mereka kalah tepat 20 Juni 2 tahun lalu di Euro 2004 oleh gol Nuno Gomes.
Kebalikannya, ini adalah pertandingan ke-10 yang tidak dapat dimenangkan Tunisia di final Piala Dunia. Kemenangan terakhirnya di tahun 1978 mengalahkan Meksiko 3-1 sekaligus menjadi tim Afrika pertama yang berhasil meraih kemenangan di final Piala Dunia.


Arab Saudi 0 - 4 Ukraina
Dihajar Spanyol di game pertama membuat Ukraina tampil garang. Menit ke-4 Ukraina sudah unggul lewat gol bek mereka, Andriy Rusol. Berawal dari sepak pojok, Kalinichenko langsung melakukan tendangan first time. Bola membentur tiang gawang. Gelandang Spartak Moscow itupun kemudian mengumpan bola ke Rusol yang langsung mencetak gol pertama Ukraina di Piala Dunia. Menit 36, Rebrov menggandakan kedudukan lewat tendangan jarak jauhnya. Saudi benar-benar di bawah tekanan selama babak pertama.
Beberapa saat setelah babak kedua di mulai, gawang Saudi kembali bobol. Kali ini oleh Andriy Shevchenko. Memanfaatkan tendangan bebas Kalinichenko, striker baru Chelsea ini menyundul bola ke tiang jauh. Mungkin bosan setelah mencetak 2 assist, menit ke-84 Kalinichenko menjebol sendiri gawang Saudi
Saudi benar-benar amburadul seperti biasanya. Jika Ukraina bermain lebih tenang, mereka bisa saja mencetak 8 gol seperti yang dibuat Jerman di Korea.
Saudi kembali menjadi juru kunci, prestasi yang sama 4 tahun lalu. Namun kali ini mereka lebih sedikit kebobolan. 4 tahun lalu mereka tidak meraih satu nilaipun dengan 12 kali kebobolan. Kali ini lumayan, dapat nilai 1 hasil imbang dengan Tunisa. Mencetak 2 gol dan kebobolan 6 gol.
Gelandang nomor 19, Maksim Kalinichenko yang mencetak 2 assist menjadikannya Man of the Match. Pemain lain yang mencetak 2 assist dalam satu game di Jerman kali ini adalah Beckham, Figo, Riquelme, Schweinsteiger dan Mendez dari Ekuador.

Monday, June 19, 2006

World Cup 2006, Day #10

Jepang 0 - 0 Kroasia
Kawaguchi menjadi pahlawan Jepang saat berhasil menggagalkan tendangan penalti Srna. Kesempatan Kroasia untuk mendapatkan 3 angka sirna sudah. Dado Prso diganjal kapten Miyamoto di kotak penalti di menit 22. Kedudukan akhir tetap 0-0 untuk kedua tim. Hide Nakata menjadi Man of The Match.

Brazil 2 - 0 Australia
Brazil Brazil ... kembali bermain mengecewakan. Tim yang mungkin dihuni pemain sepakbola terbaik di planet ini sama sekali tidak bermain seperti titelnya itu. Melawan pertahanan Australia yang tampil solid membuat Brazil nyaris frustasi. Pemain terbaik dunia, Ronaldinho, tidak berkutik akibat kawalan Bret Emerton. Sementara Cafu dan Carlos juga ga bisa menembus dari sayap karena sudah ditutup oleh Jason Kulina dan Sterjovski. Taktik Guus Hiddink ini berjalan baik di babak pertama. 0-0, bahkan Ronaldo dan Cafu sudah mendapat kartu kuning. Namun karena bermain terlalu defensif, Australia juga susah untuk menciptakan peluang.
Ronaldo yang penampilannya terus menuai kritik memberikan assist ke Adriano. Tendangan kaki kirinya menjebol gawang Australia. Kerjasama cantik antara 2 pemain Inter Milan (Ronaldo sudah mantan ding ) Gol tersebut sepertinya menjadi triger Australia untuk bermain menyerang.
Tendangan jarak jauh Sterjovski hanya kena tiang gawang. Kewell gagal menciptakan gol dari 2 peluang yang dimilikinya. Viduka dan Kewell seperti mau bernostalgia semasa di Leeds United. Sayang tendangan lambung Viduka memanfaatkan umpan pemain Liverpool itu hanya nangkring di atas gawang. Padahal Dida sudah salah posisi.
Brazil menyerang balik. Tendangan jarak jauh Kaka berhasil ditangkap Schwarzer. Gawang kiper Middlesbrough itu nyaris bobol lagi akibat ulah Robinho. Mark Bresciano sempat menciptakan peluang namun berhasil digagalkan Dida. Walaupun terus dikurung, Australia masih berusaha fight. Viduka bahkan sempat mengancam gawang Dida di 10 menit terakhir pertandingan. Agaknya mereka berharap bisa membalik kedudukan seperti waktu melawan Jepang.
Namun bagaimanapun, lawan mereka bukan Jepang. Pas di menit 90, Fred mencetak gol me-rebound tendangan Robinho yang membentur gawang. Man of the Match kali ini adalah Ze Roberto.

Perancis 1 - 1 Korea Selatan
Perancis akhirnya mencetak golllll
Masa mandul mereka berakhir sudah.
Perancis tampil menjanjikan di awal babak pertama. Memanfaatkan bola pantul hasil tendangan Wiltord, Henry mencetak gol di menit 9. Perancis terus menekan hingga akhir babak pertama. Satu-satunya peluang Korea di babak pertama saat tendangan bebas Lee Chun Soo hanya melebar tipis dari sasaran. Barthez hanya bisa bengong.
Babak kedua, Taeguk Warriors berusaha membalas. Hasilnya di menit 81, Park Ji-Sung membuyarkan mimpi Perancis meraih kemenangan pertama. Umpan silang pemain Wolverhampton Seol Ki-Hyeon dari sisi kanan disundul Cho Jin-Jae. Bola kemudian jatuh ke Park Ji-Sung. Gelandang Manchester United itupun langsung men-chop melewati Barthez dan Gallas. 1-1.
Ji-Sung menjadi Man of The Match sekaligus sementara membawa Korea Selatan menjuarai grup G. Perancis di urutan 2 dengan 2 poin. Namun pertandingan antara Togo-Swiss nanti bisa saja membuat posisi Perancis makin melorot.
Zidane menerima kartu kuning kedua yang membuatnya tidak bisa ikut di pertandingan penentuan antara Perancis-Togo. Bisa jadi pertandingan malam ini adalah pertandingan terakhir baginya.

World Cup 2006, Day #9

Portugal 2 - 0 Iran
Iran menjadi tim Asia pertama yang harus mudik. Kalah 3-1 dari Mexico, kini mereka harus menelan kekalahan saat dikalahkan tim favorit Portugal. Walau dikatakan favorit, namun Portugal tidak tampil mengigit seperti di Euro 2004. Portugal baru berhasil mencetak gol di menit 62 melalui Deco. Pemain yang aslinya berasal dari Brazil ini mencetak gol dari luar kotak penalti memanfaatkan umpan Luis Figo. Menit 80 Figo di ganjal di kotak penalti. Cristiano Ronaldo membuat Portugal ungul 2-0 lewat tendangan penalti. Ronaldo menjadi pemain Portugal termuda yang pernah mencetak gol di final Piala Dunia. MoM kali ini adalah Deco.

Rep. Ceko 0 - 2 Ghana
Bermain tanpa striker akibat cederanya Jan Koller dan Milan Barros, Ceko bermain antiklimaks malam ini. Sebaliknya, Ghana dapat mempertahankan gaya permainannya.
Menggebrak sejak awal-awal babak pertama, Ghana sudah mencetak gol di menit ke-2. Gol tercepat di PD2006 ? Assist kapten Stephen Appiah diselesaikan dengan baik oleh Assamoah Gyan. Di babak pertama sepertinya Ceko hanya punya satu peluang dari Karel Poborsky. Sayang tendangan datar mantan pemain MU ini tipis melewati tiang kanan gawang.
Babak kedua Ceko berusaha bangkit. Duel di lapangan tengah antara Nedved-Rosicky vs Appiah-Essien berlangsung seru. Menit 66 Gyan berkesempatan menggandakan kedudukan. Sayang tendangan kerasnya hanya menghantam tiang gawang. Sebelumnya dia mendapat kartu kuning karena mengambil tendangan sebelum wasit meniup peluit yang saat itu sedang mengeluarkan kartu merah untuk Ujfalusi. Sungguh tindakan bodoh.
Menit 82, Gyan memberikan assist untuk Muntari. Cech kembali kebobolan. Hasil akhir 0-2 untuk The Black Stars. Essien menjadi Man of The Match. Pemain Chelsea ketiga setelah Lampard dan Robben. Sepertinya liga eropa musim depan, pemain-pemain Ghana akan laris :)

Notes:
- Karel Poborsky satu-satunya pemain Ceko yang bermain di liga lokal saat ini.
- Gol Gyan yang tercepat di Piala Dunia 2006. Yang tercepat overall sepertinya hol Hakan Sukur ke gawang Korsel, 11 detik.
- 6 pemain Ghana kartu kuning ... terbanyak dalam satu pertandingan di Jerman so far.
- 2 pencetak gol Ghana tidak akan dapat bermain melawan Amerika karena akumulasi kartu kuning.
- Starting line up Ghana adalah yang termuda diantara semua kontestan dengan rata-rata 23 tahun
- Gyan menjadi pemain pertama yang gagal mencetak penalti di final piala dunia 2006. Terakhir adalah Ahn Jun Hwan saat Korsel vs Italia 4 tahun lalu.

Italia 1 - 1 Amerika
Seperti yang saya tulis pada reportase sebelumnya (ciyehh), saya berharap Amrik tampil seperti pada Korea-Jepang 2002 supaya pertandingan berjalan menarik, tidak melempem. Dan ternyata mereka menunjukkan hal tersebut.
Bertanding di melawan Italia, pertandingan berjalan keras. Menit ke 4 Totti sudah mendapat kartu kuning. Amerika berusaha menekan Itali sejak awal. Sekitar menit ke 10 gawang Buffon sudah mendapat ancaman. Beruntung umpan silang Claudio Reyna ke Landon Donovan dapat dimentahkan barisan belakang. Selama 10 menit kemudian Amerika mendapat 2 peluang lewat usaha pemain nomor 15 dan 8. Menit 22, duo Milan membuat Itali memimpin. Tendangan bebas Andrea Pirlo disambut diving header Alberto Gilardhinho. 5 menit kemudian kedudukan kembali berubah. Pemain Italia Cristian Zaccardo kembali mencetak gol, sayang kali ini justru ke gawang sendiri. Berusaha menghalau bola tendangan bebas Claudio Reyna, bek Palermo ini justru membuat bola masuk ke gawang Buffon.
Menit 27 , Danielle De Rossi menyikut keras wajah Brian McBride hingga berdarah-darah. Wasit langsung meng-espulso gelandang AS Roma ini. Menit 44 giliran Mastroeni dari Amerika di kartu merah akibat tackling keras nya pada Andrea Pirlo. Di awal babak kedua, Pope mendapat kartu kuning kedua setelah melanggar Gila. 10 lawan 9. Namun keunggulan jumlah pemain tidak dapat dimanfatkaan dengan baik oleh anak-anak Marcello Lippi. Amrik tetap fight dan membuat pertandingan ini menjadi salah satu tontonan yang paling menarik hingga hari ke-9

Notes:
- Kasey Keller menjadi Man of the Match.
- Hingga saat ini, Grup E menjadi satu-satunya grup yang 4 pesertanya masih berpeluang lolos ke babak kedua
- Ini adalah pertandingan ke-4 dalam sejarah piala dunia di mana 3 orang di usir wasit dalam satu pertandingan. Terakhir terjadi di Perancis 1998 Denmark vs Afrika Selatan (Molnar, Wieghorst, Phiri).

Saturday, June 17, 2006

Here I Am ....

Here I am
This is me
There's no where else on earth I'd rather be

Here I Am

hehehehe, playin' around with Google Earth on my Ubuntu Dapper. My place is shown there. Not far from Pancoran and just next to Bidakara. The coordinat is about:
Latitute 6°14'24.08"S
Longtitude 106°50'34.07"E
Click on the image to view larger size

Friday, June 16, 2006

World Cup 2006, Day #8

Argentina 6 - 0 Serbia
Argentina memang cap maut.
Rekor kemenangan besar untuk seminggu ini dipecahkan oleh Pablo Sorin dkk.
Pesta gol Argentina di awali di menit ke-6. Kerja sama antara Sorin dan Saviola diselesaikan dengan tendangan first-time oleh Maxi Rodriguez. Menit 31 Cambiaso menjebol gawang Serbia setelah menyelesaikan serangkaian umpan-umpan cantik yang diperagakan Riquelme, Saviola dan Crespo. Menjelang babak pertama berakhir, Argentina kembali menambah pundi-pundi golnya. Berawal dari kesalahan bek Serbia menghalau bola supaya tidak menghasilkan sepak pojok, bola tersebut justru berhasil di "colong" si 'Kelinci' Saviola. Walo tendangannya dapat ditahan kiper, namun Maxi segera menyambar bola rebound itu dan mencetak gol keduanya di menit 41. 3-0 hingga babak pertama usai.
Rasa frustrasi yang melanda tim Serbia sepertinya makin memperburuk keadaan mereka. Mateja Kezman diganjar kartu merah langsung di menit 65 akibat tackling keras yang dilakukannya terhadap Maxi. Menit 75 Leo Messi masuk menggantikan Maxi. 3 menit kemudian dia sudah memperlihatkan kontribusinya. Menyambut tendangan bebas Riquelme, Messi mengirim crossing ke Crespo. Striker Chelsea inipun mencetak gol keduanya di Piala Dunia 2006 ini. Sekitar 5 menit kemudian, giliran Tevez. Masuk menggantikan Saviola di menit 58, Tevez langsung menunjukkan bahwa dia pantas untuk masuk di starting-11. Dengan aksi individunya, striker Corinthians ini berhasil melewati 2 bek Serbia sebelum mencetak gol di menit 84. Di menit 88, Tevez memberikan assist bagus untuk Messi. Salah satu bintang muda yang paling ditunggu kiprahnya ini pun mencetak gol dan menggenapkan kemenangan Argentina 6-0 atas Serbia. Belanda saja hanya mampu 1-0.
Pertandingan terakhir grup C Antara Belanda - Argentina nanti akan menjadi ulangan perempat final PD 1998 Perancis. Saat itu Belanda menang 2-1 berkat Kluivert dan gol indah Dennis Bergkamp setelah Argentina sempat menyamakan kedudukan 1-1 lewat Claudio Lopez.
Apakah pertandingan kali ini akan berakhir seperti itu ? Apakah van Der Sar akan mendapat tandukan lagi ? (mungkin ditanduk Sorin, abis liat rambutnya jadi inget Ortega sih :P)
Nah, MoM kali ini adalah Riquelme. Sepertinya Argentina akan timpang jika playmaker Villareal ini sampai tidak dapat diturunkan.

Belanda 2 - 1 Pantai Gading
Wah wah wah, Belanda mulai mengadopsi Cattenacio ?
Walaupun unggul 2-1 di babak pertama, Belanda justru dikurung habis-habisan di babak kedua.
Belanda mencetak gol di babak pertama lewat Robin van Persie. Striker Arsenal ini dijatuhkan di luar kotak penalti oleh rekannya sendiri di Arsenal, Kolo Toure. Dan eksekusi tendangan bebasnya di menit 23 membuat Belanda unggul 1-0. Disamping perayaan gol van Persie, sebenarnya ada perayaan lainnya. Edwin van der Sar merayakan prestasinya dengan tidak kebobolan selama 1000 menit di laga internasional . Di menit 27, Nistelrooy menggandakan kedudukan. Memanfaatkan assist dari Arjen Robben, striker Manchester United ini lepas dari jebakan offiside dan mencetak gol pertamanya. Hmm, offside apa ga yah ? Susah buat menentukan, karena ini emang spesialisasinya (Pippo Inzaghi lebih jago lagi soal ginian). Sepertinya Belanda akan mengikuti Argentina menang besar.
Ketinggalan 2 gol, The Elephants mulai menekan lewat peluang Drogba dan Zokora. Menit 32 Arjen Robben mendapat kartu kuning. Tingkah "aktor penerima Oscar" Liga Inggris ini memang rese. Ingat insiden Pepe Reina ? Nah mirip-mirip gitu deh. Robben dijatuhkan oleh bek Pantai Gading. Namun sebenarnya tidak ada kontak serius, tapi pemain Chelsea itu seakan baru saja di tubruk "gajah".
Menit ke 38 Pantai Gading mencetak gol. Salah satu gol terbaik dalam turnamen kali ini. Melewati 2 bek Belanda, Bakari Kone melepaskan tendangan keras ke pojok atas gawang Belanda. Rekor clean-sheet van der Sar pun patah di menit ke 1014 . Pantai Gading masih menekan dengan 2 peluang dari Arouna Kone hingga babak pertama selesai.
Seperti saya tulis di atas, Belanda mulai ber-cattenacio di babak kedua ini. Walau van der Vaart yang masuk menggantikan Sneijder tampil cukup bagus. Van Persie yang tampil sangat impresif menjadi pahlawan dengan menggagalkan peluang emas Pantai Gading di menit 77. Berdiri di garis gawang, dia menghalau sundulan keras Droga dengan dadanya. Dengan total tembakan 9:15 untuk Pantai Gading, babak kedua praktis dikuasainya. Namun debutan Afrika ini sepertinya masih harus memperbanyak pengalaman.
Belanda menang dengan skor akhir 2-1 dengan Robben kembali menjadi Man of the Match. Hmm, menurut saya sih van Persie yang lebih pantas untuk itu. Tapi mungkin komite pemilihnya bersimpati akibat insiden "ketubruk gajah" tadi itu

Meksiko 0 - 0 Angola