Korea Selatan 2 - 1 Togo
Kembali seperti 4 tahun lalu, Korea menjadi tim Asia yang menang di pertandingan pertama. Babak pertama berlangsung kurang menarik. Korea walaupun lebih banyak mengambil inisiatif serangan, namun overall mereka tampil buruk dibandingkan 4 tahun lalu. Berantakan jika boleh saya bilang. Kurang kordinasi antara lini tengah dan depan. Sementara Togo bermain agak keras dan mengandalkan serangan balik. Dan Togo secara mengejutkan membuka gol di menit ke 31. Mohamed Kader yang lepas dari penjagaan 2 bek Korea tidak membuang kesempatan. Bola ditendang dengan terarah ke kanan gawang Korea tanpa dapat dijangkau oleh Lee Won Jae. Korea tidak tampil lebih baik setelah kebobolan, Togo malah nyaris membuat gol lagi jika tendangan bebas Senaya gagal ditepis kiper Korea.
Babak kedua Korea sedikit mengalami perubahan gaya permainan dengan memainkan Ahn Jung-Hwan. Mungkin mereka didamprat habis-habisan oleh Dick Advocaat di ruang ganti selama istirahat. Menit 53 Park Ji-Sung berusaha menerobos pertahanan Togo dan langsung dijatuhkan oleh Abalo. Kapten Togo inipun akhirnya harus meninggalkan lapangan setelah menerima kartu kuning kedua akibat pelanggaran pada gelandang Manchester United itu. Dan kesalahan itu harus dibayar mahal. Tendangan bebas Lee Chun-Soo membuat kedudukan imbang 1-1 di menit 54.
Togo berusaha menyerang dengan kombinasi Adebayor-Senaya. Paling tidak ada 2 kesempatan tercipta dari kerja sama mereka. Menit 72, Ahn Jung-Hwan memastikan kemenangan Korea Selatan 2-1 atas Togo sekaligus dinobatkan sebagai Man of the Match.
Perancis 0 - 0 Swiss
Satu-satunya hasil yang dicapai pada pertandingan ini adalah pencapaian kartu kuning terbanyak :) 3 untuk Perancis, 5 untuk Swiss. Tidak banyak yang bisa dikomentari. Kedua tim tampil cukup terbuka (and also lil bit boring). Keduanya sama-sama saling serang dan menciptakan peluang. Perancis dengan Zidane the magician serta Thiery Henry melawan Swiss yang tidak mempunyai pemain dengan nama besar dibanding negeri mode itu. Okelah ada Johnn Vogel atau Alexander Frei atau bek muda Arsenal Phillipe Sanderos tapi dibandingkan Thuram, Makalele, Trezeguet kayanya mereka kalah tenar :)
Selain tampil garing, Perancis juga sedang sial. Wasit tidak memberikan penalti saat tendangan Henry mengenai tangan kiri pemain Swiss. Selebihnya adalah penampilan memukau Barthez. Walau bukan lagi France #1, The butterman not a butterman anymore. Dan man of the match kali ini adalah ... Makalele ?
Brasil 1 - 0 Kroasia
Brazil, 90% penonton pasti yakin mereka menang. But that's not the point. How they play, itu lah yang perlu disoroti. Saat Korsel-Togo, saya dah sempat adu argumentasi dengan seorang teman. Jogo Bonito things only look good in Nike commercial ads. Dont ever play like that in the real field. Jika melawan timnas Indonesia mungkin. But not in here, when 32 best teams of the world meet. Menghadapi Kroasia yang tampil solid lini perlini, Brazil seakan tidak punya gigi. Dan semua yang ditampilkan di iklan Nike itupun benar-benar tidak ada gunanya.
Kaka menjadi Man of The Match setelah mencetak satu-satunya gol di pertandingan ini. Well, they're brazillian anyway ... but will they keep playin like that ? Australia sedang on fire dan Jepang juga tidak bisa begitu saja diremehkan.
No comments:
Post a Comment