Friday, July 09, 2004

Friday Task :: Indonesian Idol

Inget Indonesian Idol jadi inget Rara. Iyah, dia ga pernah ngirim formulir apapun, bahkan alamat pendaftaran audisi ajah ga tau eh tiba-tiba ada satu amplop gede surat undangan audisi Indonesian Idol datang ke rumahnya. Tapi audinya di Jakarta sementara Rara di Makassar :P Well anyway, RCTI kayanya ingin mengekor kesuksesan AFI-nya Indosiar yang mampu menduduki tangga rating (bukan lagu) acara TV favorit pemirsa. 2 sekuelnya sukses berat, dan bikin gue kerja berat juga tiap Sabtu. Pop Stars ga gitu "greng" di TransTV, tapi AFI langsung heboh sejak mendekati final di episode pertamanya. AFI2 langsung menggebrak sejak peserta mulai tinggal 10 orang. Yang gue maksud di sini adalah dari traffik SMS yang masuk untuk voting.

Bagaimana dengan Indonesian Idol ?

Kalau melihat antusiasnya masyarakat Indonesia waktu menyaksikan American Idol yang di babak final menyuguhkan Clay Aiken vs Ruben Studdard, pihak penyelenggara berharap bisa meraup untung dari SMS lebih dari apa yang didapat oleh Indosiar+Visitel lewat AFI1+AFI2. 1 Million SMS in just 2 hours. In Indonesia. Come on... Awalnya gue cuman bisa bengong ala Kenshin "Ara? 1 jeti in 2 hours?"
Razi just smilin.

Show pertama, acara pre-eliminasi kalo di AFI garing abis. Tapi krn promo di RCTI lumayan gencar, traffiknya juga lumayan. Adi Infokom sampe kaget liat traffik yang begitu tinggi dibanding aplikasi infokom lainnya. Gue cuman bisa nyeletuk "Cak, segitu sih masih rata-rata. Belum tinggi hehehehehe". Tapi yang jelas dari Telkomsel porsinya hampir 60%. Jum'at ke-2, ke-3 dan seterusnya traffiknya terjun bebas. Drop abis ? Why ? Karena acaranya garing. Mending lihat ulasan Euro2004. Aku sih dah ngomong ke Adi Infokom buat ubah format acaranya. Oke lah sistem votingnya tetap jam 8-10, tapi harus ada bumbu diluar itu. Mestinya berkaca ama sukses Indosiar mengemas AFI, jangan idealis pake bilang kalo Idol itu segmennya buat kalangan menengah ke atas. Kalo AFI tuh krn berasal dari La Academia Mexico, negara berkembang maka targetnya = kalangan menengah ke bawah. Bullshit. Presiden Indonesia ajah kalah terkenal vs Veri AFI. Capres ajah rela jual malu buat numpang nampang kampanye di final AFI2.

Menjelang spektakuler show di balai sarbini, RCTI sepertinya mulai menyisipkan slide-slide tentang profile 11 orang yang akan muncul di sana. Tentang peserta cewe yang dengan kemampuan vokalnya bisa sampe ke luar negeri, atau ada yg dulu pengurus osis dll dll dll. Hasilnya ? Jum'at 2 Juli kemarin, show pertama di balai sarbini bisa dibilang sukses. Traffik SMS pun melonjak drastis sampe 30x dari Juma'at seminggu sebelumnya walo masih di bawah show awal 28 Mei 2004 yang lalu.

Bagaimana dengan hari ini ?

I dont know, and I dont care about the show. I just hope SMS traffic will be increase, better than a week ago. And I have to make sure that data transfer from Telkomsel - So Close, So RealTelkomsel to Infokom is running well. Why ? Coz at least 50% of voters are Telkomsel - So Close, So RealTelkomsel's subscribers. Like it or not, we provide the best infrastructure for these kind of shows. Every Saturday, I monitor the AFI traffic with the AFI's content provider. They said SATC is the worse, lack of support. There's nobody answer the call when problems happen. Their traffic is not quite big also :P

In my opinion, Indonesian Idol singers are more talented than AFI. That's the fact and that's why AFI3 did something different in the pre-elimination stage. 12 people who will go to the next round will be chosen by the judges, not the viewers. So, I hope - and maybe they hope also- that everybody who will go to the next round is qualified.

We'll see

No comments: